Suluhjateng – Hingga saat ini tragedi kanjuruhan masih membayangi ingatan semua masyarakat Indonesia, terutama para pecinta sepak bola.
Tragedi yang menewaskan 131 orang ini menjadi sejarah terbesar nomor dua dalam peristiwa kerusuhan sepak bola yang merenggut ratusan nyawa.
Sejauh ini, fakta-fakta terbaru terus ditunjukkan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) maupun dari pihak kepolisian.
Suluhjateng merangkum ada 7 fakta terbaru atas targedi kanjuruhan yang selama ini masih terus menjadi perbincangan:
Polri akui gas air mata telah kadaluarsa
Polri mengakui jika gas air mata yang digunakan dalam tragedi Kanjuruhan itu telah kedaluwarsa. Namun, polisi mengatakan gas air mata yang telah kadaluarsa tidak berbahaya.
Senyawa dalam gas air mata berbeda dengan makanan. Jika gas air mata memasuki masa kedaluwarsa, kadar zat kimianya justru semakin menurun.
Polri pun mengklaim tewasnya korban dalam Tragedi Kanjuruhan bukan disebabkan oleh gas air mata, melainkan karena kekurangan oksigen.
Kapolda Jawa Timur dicopot
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dikabarkan telah mencopot Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta. Posisi Kapolda Jawa Timur kemudian digantikan oleh Irjen Teddy Minahasa.
Kabar pencopotan Nico itu beredar dalam salinan surat Telegram bernomor ST/2134/X/KEP/2022 tertanggal 10 Oktober 2022.
Enam tersangka akan diperiksa
Enam orang tersangka yang telah ditetapkan dalam Tragedi Kanjuruhan akan diperiksa hari ini, Selasa, 11 Oktober 2022.
Fokuskan pemeriksaan berkaitan pada sangkaan Pasal Pasal 35 ayat 9 dan/ atau Pasal 360 dan/ atau Pasal 103 ayat 1 Undang-Undang Keolahragaan.
FIFA berencana bentuk tim transformasi sepak bola di Indonesia
Artikel Terkait
Pasca Tragedi Kanjuruhan Erick Thohir Bertemu Presiden FIFA di Doha
BREAKING NEWS: Polri tetapkan Enam Tersangka Tragedi Kanjuruhan
BREAKING NEWS: Daftar 6 Tersangka Tragedi kanjuruhan, Dirut LIB Salah Satunya
Ini Peran Dirut LIB Ahmad Hadian Lukita yang Ditetapkan Sebagai Tersangka dalam Tragedi Kanjuruhan
Memorable Korban Tragedi Kanjuruhan di Jembatan Penyeberangan di Malang
Ketika Polisi Sujud Berjemaah Meminta Maaf Kepada Korban Tragedi Kanjuruhan