Suluhjateng, NASIONAL – Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang patut menjadi evaluasi keras dalam gelaran kompetisi sepakbola. Apalagi kasus kerusuhan semacam itu tak hanya sekali ini saja terjadi.
Setidaknya ada lima peristiwa besar tragedy di stadion yang menyebabkan banyaknya korban jiwa. Peristiwa di Stadion Kanjuruhan pasca pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya pun tercatat terbesar kedua sedunia.
Dilansir dari PikiranRakyat-Tasikmalaya.com ada sedikitnya lima tragedi besar yang menyebabkan puluhan hingga ratusan nyawa melayang.
- Laga Peru VS Argentina di tahun 1964
Tragedi itu bermula saat terjadinya kerusuhan di dalam stadion. Petugas pun bergerak untuk menghalau hingga akhirnya para supporter panik dan berlarian ke pintu keluar.
Nahas, rupanya pintu keluar itu masih dalam keadaan tertutup hal itulah yang membuat banyaknya penonton terinjak-injak.
Setidaknya 328 korban dilaporkan meninggal dunia akibat kejadian tersebut.
- Tragedi Stadion Kanjuruhan.
Dari laporan sementara yang mencatatkan sedikitnya 129 korban jiwa menempatkan tragedy di stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Sabtu 1 Oktober 2022 menjadi peristiwa terburuk kedua di sepakbola dunia.
Persoalan juga diawali dengan kerusuhan di dalam stadion. Suporter yang merasa kecewa dengan kekalahan Arema turun ke lapangan. Polisi yang berupaya menghalau massa kemudian melepaskan gas air mata.
Hal itulah yang disinyalir menyebabkan kepanikan hingga terjadi penumpukkan di pintu keluar. Ratusan penonton pun akhirnya terinjak-injak, terhimpit serta meninggal dunia karena sesak nafas.
- Peristiwa Kelam Stadion Accra Sports, Ghana.
Dibawah tragedy Stadion Kanjuruhan, tercatat ada peristiwa Stadion Olahraga Accra, Ghana. Peristiwa yang terjadi pada tahun 2001 lalu itu mencatatkan ada 126 korban yang meninggal dunia.