Keren, Mahasiswa UMY Ciptakan Pesawat Tanpa Awak

- Selasa, 27 September 2022 | 21:41 WIB
tampilan pesawat tanpa awak
tampilan pesawat tanpa awak

Suluhjateng, DIY – Tim startup mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Aero Fun Research Tech mampu menunjukkan prestasi gemilang. Mereka mampu menciptakan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau pesawat tanpa awak.

Kualitas pesawat tanpa awak itupu diakui sepadan dengan buatan luar negeri. Bahkan berkat kegemilangannya itu, mereka mendapatkan pendanaan Program Inovasi Wirausaha Digital Mahasiswa (IWDM) 2022.

Program tersebut merupakan program unggulan untuk mengasah kreativitas dan inovasi mahasiswa yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia.

Seperti dilansir dari situs resmi UMY, Fallah Alfrido Firmansyah, mahasiswa Teknik Mesin 2019 yang juga ketua tim mengungkapkan dalam pembuatan pesawat itu membutuhkan waktu 35 hingga 40 hari.

Selain Fallah, di tim yang membuat pesawat UAV tersebut juga ada Syaif Ambiya, Mentari, Siti Halimatussa’diyah dan Putri Hanifah Anggraeni. Pesawat itupun diakui memiliki keunggulan dibandingkan pesawat UAV lainnya.

“Pesawat ini memiliki harga murah tetapi berkualitas tinggi, dan sebanding dengan UAV buatan luar negeri,”terangnya.

Berat pesawat buatan mereka mencapai 4,7 kilogram dan mampu mengangkat beban hingga 800 gram. Sementara panjangnya 2 meter dan mampu terbang di ketinggian 350 meter dengan durasi satu jam.

“Lalu endurance jelajahnya 28 kilometer ditempuh dengan waktu 28 menit, dalam mengendalikan pesawat UAV kami juga tetap memperhatikan regulasi yang dibuat oleh Aircraft Indonesia,”tambahnya.

Mereka juga mengaku menggunakan material karbon keplar. Material tersebut diakui istimewa karena lebih ringan tetapi lebih kuat dari baja juga anti api.

“Umumnya material ini digunakan oleh perusahaan besar pembuat UAV ” jelasnya.

Fallah mengklaim, UAV buatan timnya ini tak hanya bisa digunakan untuk satu sektor, melainkan bisa digunakan dan dimanfaatkan oleh banyak sektor atau bidang.

“Pesawat ini tak hanya bisa dimanfaatkan untuk satu sektor saja, misalnya dalam sektor kesehatan. Pesawat ini bisa digunakan untuk mengirim obat-obatan ke lokasi tertentu yang tidak bisa dijangkau menggunakan kendaraan darat,”tambahnya.

Pesawat itu juga bisa digunakan untuk memantau evakuasi korban bencana atau memonitori para korban bencana untuk lokasi tertentu.

Dia juga mengatakan jika pembuatan UAV di Indonesia begitu prospek. Apalagi saat ini produksi UAV di Indonesia belum dilakukan secara masif.

“Produk UAV di Indonesia sendiri rata-rata datang dari luar negeri, belum ada perusahaan atau developer local yang memproduksi ini secara masif, sedangkan SDM di Indonesia ini sangat mendukung dan siap,”tambahnya.

Halaman:

Editor: Hanik Rosyidah

Tags

Terkini

Terpopuler

X