Suluhjateng, Wonosobo – Bagi Anda yang suka berwisata sejarah, rasanya kurang tepat apabila tidak mengunjungi Dieng. Sebab, ada banyak candi di dieng yang harus Anda ketahui untuk menambah pengetahuanmu tentang candi.
Wisatawan yang datang ke Diang, pasti tidak pernah luput untuk mengunjungi cand-candi yang ada di sekitarnya. Lantaran, candi tersebut merupakan peninggalan para nenek moyang yang masih dipertahankan hingga saat ini.
Di Indonesia, candi di Dieng mempunyai letak geografis yang paling tinggi di antara candi yang lain. Hal ini didukung dengan daerah dieng sendiri yang mempunyai ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Untuk mengetahu sedikit tentang candi di Dieng, yakni diawali dengan penemuan sebuah prasasti yang berangka tahun 808. Prasasti tersebut merupakan prasasti tertua dengan tulisan Jawa Kuno.
Karena itu, para ilmuwan menyimpulkan Candi Dieng dibangun pada pemerintahan raja-raja Wangsa Sanjaya. Di kawasan candi dieng juga ditemukan arca dewa Syiwa yang saat ini di simpan di Museum Nasional Jakarta.
Berikut ini adalah nama-nama candi yang berada di Diang, seperti dikutip dari sejarahlengkap.com:
Bangunan candi Arjuna menyerupai bangunan Candi yang berada di kompleks candi Gedong Songo, Semarang. memiliki bentuk utama persegi dengan ukuran sekitar 4 meter persegi. Candi ini memiliki alas yang juga cukup tinggi dimana terdapat tangga menuju pintu masuk candi tersebut.
Pintu Candi Arjuna juga dilengkapi dengan sebuah gerbang yang sedikit menjorok keluar dari bagian tubuh candi.
diatas pintu candi terdapat pahatan kalamakara, yaitu sebuah pahatan yang menyerupai raksasa dengan taring di mulutnya. Biasa orang jawa menyebutnya buto.
Sedangkan disamping pintu terdapat bingkai yang menjorok hingga membentuk seperti jendela, sepertinya tempat tersebut sebelumnya terdapat arca yang diletakkan diadalam bilik disamping pintu tersebut.
Pada bagian kanan dan kirin candi juga terdapat bingkai seperti yang berada di depan. Bingkai tersebut diukir dengan gaya khas candi-candi India, diatas bingkai terdapat ukiran kalamakara tanpa rahang, sedangkan dibingkai bagian bawah terdapat kepala naga. dan dibawah bilik jendela terdapat saluran air, yang biasa disebut Jaladwara.
Sedangkan bagian atap candi berbentuk seperti piramid yang berundak. Dan disetiap undakan terdapat bagian yang menjorok kedalam sebagai variasi Candi, serta di tengah dari setiap tingkat trerdapat lekukan yang mempunyai bingkai dan ukiran mirip pada dinding candi.
Di bagian pojok di setiap undakan juga terdapat mahkota yang sedikit runcing. dan Masuk ke dalam candi, terdapat sebuah tempat untuk meletakkan sesajen.
Artikel Terkait
Pesona Gunung Dieng yang tak Henti Jadi Jujukan Wisatawan, Begini Sejarahnya
Berwisata ke Dieng, Ini Tempat yang Cocok untuk Dikunjungi
Jangan Lewatkan, Ini 5 Tempat Terbaik Melihat Sunrise di Kawasan Dieng
5 Oleh-oleh Khas Dieng yang Wajib Anda Beli Agar Tidak Menyesal
Ternyata Begini Asal Usul Nama Dieng yang Saat Ini jadi Tempat Wisata Poluler di Indonesia
Ini Alasan Adanya Salju di Dieng, yang Belum Pernah Harus Coba Datang