Etika Berdoa yang Disarankan dalam Al-Qur`an, Lembut dan Penuh Rasa Takut

Suluhjateng – masyarakat islam empunyai beragam cara untuk berdoa kepada Allah. Ada yang dengan suara lantang, ada juga dengan suara lirih.

Bahkan ada juga yang tanpa suara tetapi melantunkan doa dalam hati. Tidak hanya itu, ada juga yang hanya dengan gerakan.

Namun, untuk memanjatkan doa kepada Allah ini seberanya juga ada etika yang harus dilakukan. etika dalam berdoa ini juga tertuang dalam Al-Qur`an.

Allah berfitman dalam Quran Surah Al A`raf ayat 55-56 yang artinya:

"Berserulah (Berdo'a) kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang orang yang melampaui batas. Dan janganlah engkau berbuat kerusakan dibumi sesudah (Allah SWT ) memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak diterima) dan harap (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik."

Dari Al -Quran tersebut kita sudah bisa mendapatkan gambaran jika etika dalam berdoa adalah dengan merendahkan suara tanpa harus berteriak dengan lantang.

Inggat, Allah tidak tuli. Selirih apapun doa yang kita panjatkan, Allah tetap mendengar dan akan mengabulkan doa-doa kita.

Apabila berdoa, mintalah dengan kata-kata yang lembut, jangan dengan kata-kata yang kasar. Apabila tidak bisa berbahasa arab, berdoalah menggunakan bahasa yang kita bisa.

Perlu diingat juga bahwa ALlha tidak memyukai orang-orang yang melampaui batas, sehingga berdoalah sewajarnya.

Kemudian, etika dalam berdoal lainnya adalah berdoa dengan rasa takut, bukan justru menyombongkan diri.

Etikanya, orang yang meminta appun atau meminta apapun, pasti dengan rendah diri, dengan penuh pengharapan bukan dengan kesombongan. ***